Wednesday, October 10, 2012

Olahraga Santai Tak Bisa Cegah Penyakit?

Cukup banyak penelitian yang menyarankan olahraga moderat 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan. Namun studi terbaru mengatakan bahwa yang penting adalah intensitasnya, bukan durasinya.

Hal itu berarti, meski sama-sama melakukan olahraga jalan kaki dengan durasi yang sama namun yang lebih berdampak positif adalah olahraga jalan kaki cepat sampai berkeringat.

Dalam penelitian, orang yang melakukan jalan cepat dan joging selama dua sampai empat jam per minggu, risikonya terkena sindrom metabolik turun sampai 50 persen. Sedangkan mereka yang berolahraga jalan kaki dalam kecepatan santai setiap hari, tetap beresiko terkena sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sebutan untuk kumpulan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes. Faktor risiko tersebut termasuk hipertensi, gula darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kolesterol tinggi, serta lemak perut.

"Yang penting bukan waktu yang dihabiskan untuk olahraga, tetapi kualitas waktu itu yang menentukan kesehatan secara keseluruhan," kata Neeru Jayanthi, direktur medis dari unit kedokteran olahraga Loyola University Health System di Maywood.

Jayanthi menjelaskan, kegiatan berkebun jika dilakukan dua sampai empat kali dalam seminggu sampai berkeringat akan bermanfaat.

Penelitian yang dilakukannya melibatkan 10.000 orang dewasa berusia 21-98 tahun dari Kopenhagen, Denmark. Mereka ditanyai level aktivitas yang dilakukannya sejak awal penelitian dan terus dimonitor selama 10 tahun.

Jangan Sepelekan Radang Gusi

Penyakit gusi merupakan salah satu penyebab utama gigi tanggal pada orang dewasa. Penyakit gusi yang parah bukan cuma merusak gusi tapi juga bisa memicu penyakit jantung dan komplikasi pada kehamilan.

Penyakit gusi disebabkan gabungan berbagai faktor, salah satunya adalah plak bakteri atau lapisan bakteri yang lengket pada gigi. Plak itu akan mengeras dan berwarna putih yang lama kelamaan akan menjadi hitam.

Menurut drg.Hari Sunarto, Sp.Perio (K), penyakit gusi yang paling sering terjadi adalah radang gusi (gingivitis). Gejala radang gusi antara lain perubahan warna gusi menjadi merah, bengkak, dan melunak, gigi mudah berdarah saat disikat, serta gusi terasa panas dan sakit.

Kebanyakan orang baru menyadari ada sesuatu dengan kesehatan gigi dan mulutnya saat menyikat gigi dan menemukan darah.

"Hampir 98 persen masalah gigi yang dialami masyarakat adalah jaringan periodontal atau jaringan penyangga. Kebanyakan giginya kuat tapi jaringan penyangganya rusak," kata Hari dalam acara media edukasi mengenai gigi sensitif yang diadakan oleh Pepsodent Sensitive Expert di Jakarta, Selasa (9/10).

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara bakteri mulut dengan penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung dan stroke. Beberapa bukti juga menunjukkan penderita penyakit gusi lebih sering menderita penyakit jantung dan stroke dibanding dengan mereka yang mulutnya sehat. Makin parah penyakit gusinya, makin tinggi risikonya.

Ada banyak penyebab radang gusi, tetapi faktor utamanya adalah kurangnya kebersihan gigi dan mulut dalam jangka panjang. Faktor risiko lain yang bisa mencetuskan penyakit ini antara lain kebiasaan merokok, mengidap diabetes, perubahan hormonal saat hamil, obat-obatan, hingga faktor keturunan.

Radang gusi juga bisa menyebabkan resesi gusi atau terbukanya permukaan akar karena perubahan posisi gusi ke arah akar. "Kebiasaan menyikat gigi yang salah yakni yang terlalu keras juga bisa membuat penurunan gusi sehingga gigi lebih sensitif," imbuh dokter gigi yang menjadi Ketua Ikatan Peridontologi Indonesia cabang Jakarta ini.

Bila gigi dirawat dengan baik, seperti menyikat gigi secara teratur dan benar, perkembangan bakteri di mulut bisa dicegah sehingga kemungkinan menderita radang gusi akan menurun. Kontrol periodik ke dokter gigi juga akan membantu menemukan adanya gangguan pada gigi sebelum penyakitnya menjadi parah.

6 Batu Misterius di Dunia

Di sekitar kita ada banyak sekali batu. Namun tidak semuanya unik dan misterius. Nah, di beberapa tempat di muka Bumi ini, diketemukan sejumlah batu yang bentuknya tidak saja unik namun keberadaannya terkesan misterius.

Berikut ini beberapa batu misterius yang detikcom rangkum dari berbagai sumber:



Foto: newscultural-china.com
1. Batu yang Memiliki Ruangan di China Batu misterius yang memiliki ruangan ditemukan di China. Ada sekitar 48 batu berkamar yang tersembunyi di atas Gunung Tianchi, wilayah Zhongxian, Chongqing, China. Batu paling besar ukurannya sekitar 30 meter persegi, sedangkan yang terkecil sekitar 7 meter persegi.

Kamar-kamar batu ini saling berhubungan satu dengan lainnya. Terdapat pula perapian batu dan peralatan semacam mangkuk. Sedangkan di bagian dinding luar terdapat ukiran gambar binatang buas. Menurut staf Biro Peninggalan Budaya setempat, kemungkinan klan dari masyarakat Ba kuno pernah tinggal


2. Batu dengan Wajah Bayi Menangis di Garut Sekilas batu itu terlihat biasa saja. Namun bila diperhatikan dari jarak dua meter atau lebih, batu tersebut terlihat seperti wajah bayi. Itulah batu besar yang terdapat di Garut, Jawa Barat.

Konon jika diperhatikan dari beberapa sisi, raut muka bayi seperti berubah-ubah. Kadang terlihat sedih, kadang ceria.

Menurut rumor banyak warga sekitar yang secara kebetulan mendengar suara menangis dari arah batu mirip kepala bayi tersebut. Selain itu ada warga yang sempat melihat air keluar dari kedua sela batu yang mirip mata. Itu makanya warga menyebut batu tersebut sebagai batu menangis.

Batu aneh mirip kepala bayi tersebut berada dekat dengan kawasan obyek wisata Cipanas Tarogong Garut atau berada di kaki gunung Guntur. Di sekitar Kampung Pananjung banyak ditemukan batu-batu ukuran besar yang merupakan hasil letusan gunung 


3. Batu Tegak Mirip Gunung Padang di Trowulan Di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, ditemukan batu batu tegak yang mirip dengan yang ada di Gunung Padang. Arkeolog UI Dr Ali Akbar yang ikut dalam penelitian dengan universitas lainnya pada saat survei menemukan 3 batu tegak atau tugu batu di sebelah barat Kolam Segaran.

Masyarakat menyebut batu itu sebagai 'Cangcangan Gajah' yang berfungsi sebagai tiang mengikat gajah. Daerah tempat ditemukannya tugu oleh masyarakat disebut Pawon Sewu yang artinya Dapur Seribu.

"Apakah benar batu itu untuk mengikat gajah? Apakah benar di lokasi itu pernah ada bukti-bukti kegiatan memasak secara massal?" ucap Ali mempertanyakan.

Para penelitik kemudian menggelar ekskavasi di dekat batu utuh (monolit) setinggi 180 cm dari permukaan tanah. Ini pertama kalinya dilakukan ekskavasi di tugu batu tersebut.
Pada kedalaman 60 cm ditemukan balok-balok batu yang menunjukkan terdapat struktur bangunan di bawah tugu tersebut. Struktur itu membentuk pola segiempat mengelilingi tugu batu.

Nah, di kedalaman 85 cm ditemukan lantai yang terbuat dari hamparan tanah liat. Tugu batu menancap kokoh di lantai tanah liat, dengan tinggi minimal 265 cm.

Menurut Ali, setelah diamati tugu batu itu ternyata batu alami berjenis andesit berbentuk columnar joint. Bentuknya memanjang dengan penampang segi 5. "Mirip dengan columnar joint yang ada di situs prasejarah Gunung Padang Cianjur," ujar dia.

Lalu apa fungsi tugu batu tersebut dan dari mana batu tersebut berasal? Penelitian lanjutan masih



foto: wikipedia
4. Balancing Rock di Kanada Balancing rock banyak ditemukan di beberapa wilayah. Misalnya saja di Epworth, Zimbabwe dan di Colorado, Amerika Serikat. Balancing rock juga ditemui di perairan St Mary's Bay, Long Island, Nova Scotia, Kanada. Di sanalah batu karang setinggi 30 meter berdiri dengan tegak dan anggun.

Batu ini 50 persen bagiannya berdiri tegak memanjang. Batu ini berada di ketinggian 9 meter dan merupakan formasi batuan basal, salah satu dari banyak batu yang menghiasi pesisir pantai Long Island.

Diyakini batu ini telah berdiri di atas lautan selama ribuan dan bahkan mungkin jutaan tahun. Namun dengan misteriusnya, batu tersebut tetap kokoh berdiri. Tak heran tempat ini menjadi tujuan turis untuk berwisata.



Foto: betaufo.org
5. Batu Misterius di Kupang Di Bukit Setan, Kabupaten Oesu'u, Kabupaten Kupang, ditemukan batu misterius. Batu itu ditemukan seorang peneliti geologi keturunan Spanyol yang tinggal di Kupang, yakni C.A. Castillo.

Castillo menemukannya di sebuah tempat seperti gua. Kala itu Castillo melihat tumpukan batu, kemudian batu berbentuk aneh itu dibawanya pulang. Suatu kali Castillo pernah mencoba membelah batu itu namun tidak berhasil lantaran sangat keras.

BETA-UFO, kelompok pengamat fenomena Unidentified Flying Object (UFO) di Indonesia menyebut batu tersebut sebagai artifak UFO. Batu tersebut dinilai sangat aneh karena seperti ada dua batu yang diikat. Dikutip dari situs BETA-UFO, di batu itu juga ada gambar bintang, matahari dan orang yang menunjuk ke atas. Selain itu ada anak panah yang menunjuk pada 1 bintang.

Menurut Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), keberadaan batu tersebut rupanya ada kandungan magnet di batu. Bahkan ditengarai ada kandungan radiokatif. Batu misterius itu berukuran cukup kecil, yakni sebesar dua kepalan tangan.

Bukit Setan tempat batu tersebut ditemukan sebenarnya bernama  Bukit Nitnai. Warga menyebutnya sebagai bukit setan konon karena takut lantaran pernah melihat cahaya-cahaya lampu terang panjang dari bukit tersebut. Padahal di sana tidak ada listrik. Selain itu ditemukan tanah-tanah yang seperti terbakar namun sudah menjadi batu.


Foto: The Epoch Times
6. Batu Berbentuk Piring terbang di China Lusinan batu berbentuk mirip piring terbang ditemukan di wilayah Shangrao, Provinsi Jiangxi, China, pada 27 Mei 2007. Seorang insinyur dari Biro Batubara Shangrao menyebut batu ini terbentuk pada masa sekitar akhir Paleozic Carboniferus dan masa awal Permian. Sehingga diperkirakan batuan tersebut terbentuk sejak sekitar 300 juta tahun lalu.

Batu-batu tersebut ditemukan di antara tumpukan batu sekitar tambang batubara. Ukuran batu mirip piring terbang itu bermacam-macam. Ada yang berdiameter lebih dari 4,9 meter dan ketebalan antara 7,9 inchi hingga 23,6 inchi. Sedangkan berat batu tersebut sekitar 1 ton.

theepochtimes.com pada 5 Juni 2007 silam mewartawakan batu UFO itu tidak hanya ditemui di Jiangxi tetapi juga di dekat proyek bendungan Shibuya di Sichuan. Berat masing-masing batu UFO di wilayah itu sekitar 44 pon.

Dilaporkan batu tersebut memiliki tekstur yang sangat keras dan sangat berbeda dengan batu-batu yang ada di sekitar pegunungan itu. Keanehan lainnya, batu-batu itu berjajar secara horizontal dengan jarak masing-masing 1,6 kaki.






 

4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kesehatan Lidah

Kebanyakan orang hanya memperdulikan kesehatan giginya saja dan mengabaikan kesehatan bagian lain pada mulut yang tak kalah pentingnya, yaitu lidah. Lidah merupakan indra perasa yang penting untuk dijaga kebersihan dan kesehatannya.

Berikut 4 hal yang perlu Anda ketahui untuk menjaga kesehatan lidah, seperti dilansir besthealth, Rabu (10/10/2012) antara lain:

1. Lidah juga perlu dibersihkan

Lidah memiliki permukaan yang kasar karena terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papila. Sebuah penelitian di University of Michigan’s School of Medicine menemukan bahwa sepertiga dari jumlah spesies bakteri di mulut, ditemukan di lidah antar papila.

Kuman yang terjebak di lidah dapat menyebabkan bau mulut dan mempengaruhi indra perasa, selain itu bakteri juga dapat menyebar ke bagian mulut yang lain seperti gigi. Pertumbuhan bakteri yang berlebih dapat mengubah warna lidah menjadi kuning, putih atau bahkan hitam dan tampak seperti berbulu.

Biasakan untuk benar-benar membersihkan lidah setiap kali Anda menyikat gigi. Anda dapat menggunakan pembersih lidah, yaitu sebuah alat kecil yang dirancang untuk mengikis lidah, yang terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran.

2. Beberapa lidah membutuhkan perawatan ekstra

Orang yang memiliki jenis lidah yang kering dan terlalu kasar, mungkin memerlukan perawatan ekstra ketika dibersihkan. Kondisi lidah seperti ini biasanya dialami oleh orang yang bernapas lewat mulut atau sedang dalam terapi obat yang membuat mulut kering.

Jika kondisi lidah terlalu kering dan kasar, jangan asal menyikatnya dengan pembersih lidah karena dapat berisiko merusak jaringan. Cobalah menyikat lidah setelah membersihkan gigi, sementara mulut masih lembab. Anda juga dapat menyemprotkan pelembab atau gel khusus untuk lidah dan tunggu selama 10 sampai 15 menit sebelum menyikat lidah.

3. Lidah juga bisa terkena kanker

Kanker juga dapat terjadi di mulut yang ditandai dengan perubahan pada lidah. Periksa kondisi lidah Anda seminggu sekali secara rutin di depan cermin untuk mendiagnosa kanker mulut sejak dini.

Periksa bagian bawah, atas dan samping lidah dan telitilah apakah ada perubahan kulit, luka, bercak putih atau merah yang tidak kunjung sembuh setelah satu atau dua minggu. Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali, dokter gigi juga dapat mengenali kejanggalan pada lidah Anda.

4. Mengenakan perhiasan di lidah akan menyakiti lidah

Semua body piercing atau tindik yang dipasang di bagian tubuh manapun memiliki risiko infeksi. Namun menurut Canadian Dental Association, risiko infeksi akibat tindikan di lidah lebih tinggi karena mulut sudah penuh dengan bakteri.

Selain itu logam perhiasan yang dipasang di lidah dapat merusak gigi dan gusi, mengikis enamel, melonggarkan gusi dan menyebabkan keretakan gigi. Bahkan prosedur tindik lidah itu sendiri telah dikenal dapat menyebabkan kerusakan saraf, menyebabkan air liur permanen atau mengubah indra perasa.